Minggu, 19 Mei 2013

kumpulan puisi cinta



Kumpulan Puisi Karya Kahlil GibranKumpulan Puisi Terbaru Kahlil Gibran. Berikut ini kumpulan puisi Kahlil Gibran terbaru yang dapat anda simak di bawah ini. Kahlil Gibran adalah pencipta puisi yang sangat mengharukan yang perlu anda kertahui ada puisi Kahlil Gibran yang dia ambil pada kejadian masa lalu nya. Berikut ini kumpulan puisi Kahlil Gibran terbaru.
Puisi Cinta Karya Kahlil Gibran
Mereka berkata tentang serigala dan tikus
Minum di sungai yang sama
Di mana singa melepas dahaga
Mereka berkata tentang helang dan hering
Menjunam paruhnya ke dalam bangkai yg sama
Dan berdamai – di antara satu sama lain,
Dalam kehadiran bangkai – bangkai mati itu
Oh Cinta, yang tangan lembutnya mengekang keinginanku
Meluapkan rasa lapar dan dahaga akan maruah dan kebanggaan,
Jangan biarkan nafsu kuat terus menggangguku
Memakan roti dan meminum anggur
Menggoda diriku yang lemah ini Biarkan rasa lapar menggigitku,
Biarkan rasa haus membakarku, Biarkan aku mati dan binasa,
Sebelum kuangkat tanganku Untuk cangkir yang tidak kau isi,
Dan mangkuk yang tidak kau berkati
 Puisi Cinta Yang Agung Karya Kahlil Gibran
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu’
Apabila cinta tidak berhasil…bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu tidak perlu mati
bersamanya…
Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang..
melainkan mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh
Puisi Aku Bicara Perihal Cinta Karya Kahlil Gibran
Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia
kan menyalibmu.
Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu,
demikian pula dia ada untuk pemangkasanmu.
Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.
Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.
Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.
Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.
Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta,
supaya bisa kaupahami rahasia hatimu,
dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.
Namun pabila dalam ketakutanmu kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.
Maka lebih baiklah bagimu kalau kaututupi ketelanjanganmu dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.
Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa,
tapi tak seluruh gelak tawamu,
dan menangis,
tapi tak sehabis semua airmatamu.
Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki,
pun tiada ingin dimiliki;
Karena cinta telah cukup bagi cinta.
Pabila kau mencintai kau takkan berkata,
“Tuhan ada di dalam hatiku,”
tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati Tuhan”.
Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta,
sebab cinta,
pabila dia menilaimu memang pantas,
mengarahkan jalanmu.
Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya.
Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan,
biarlah ini menjadi aneka keinginanmu:
Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali,
yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.
Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;
Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;
Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;
Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu dan sebuah gita puji pada bibirmu.
Puisi Patah Hati Kahlil Gibran “Sayap-Sayap Patah”
Wahai Langit
Tanyakan pada-Nya
Mengapa dia menciptakan sekeping hati ini..
Begitu rapuh dan mudah terluka..
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta
Begitu kuat dan kokoh
Saat berselimut cinta dan asa..
Mengapa dia menciptakan rasa sayang dan rindu
Didalam hati ini..
Mengisi kekosongan di dalamnya
Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih
Menimbulkan segudang tanya
Menghimpun berjuta asa
Memberikan semangat..
juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira
Mengapa dia menciptakan kegelisahan dalam relung jiwa
Menghimpit bayangan
Menyesakkan dada..
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa…
Wahai ilalang…
Pernah kan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini
Mengapa kau hanya diam
Katakan padaku
Sebuah kata yang bisa meredam gejolak hati ini..
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini..
Sebagai pengobat tuk rasa sakit yang tak terkendali
Desiran angin membuat berisik dirimu
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku
Aku tak tahu apa maksudmu
Hanya menduga..
Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana
Menunggumu dengan setia..
Menghargai apa arti cinta…
Hati yang terjatuh dan terluka
Merobek malam menoreh seribu duka
Kukepakkan sayap-sayap patahku
Mengikuti hembusan angin yang berlalu
Menancapkan rindu….
Disudut hati yang beku…
Dia retak, hancur bagai serpihan cermin
Berserakan ….
Sebelum hilang di terpa angin…
Sambil terduduk lemah….
Ku coba kembali mengais sisa hati
Bercampur baur dengan debu
Ingin ku rengkuh…
Ku gapai kepingan di sudut hati…
Hanya bayangan yang ku dapat….
Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya
Tak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini
Ia telah patah..
Tertusuk duri-duri yang tajam….
Hanya bisa meratap….
Meringis..
Mencoba menggapai sebuah pegangan..
Puisi Kahlil Gibran Tentang Anak
Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.
Berikanlah mereka kasih sayangmu,
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.
Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun dalam mimpimu.
Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.
Engkaulah busur asal anakmu,
anak panah hidup, melesat pergi.
Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,
Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.
Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.

Lagu Perjuangan Mahasiswa


SUMPAH MAHASISWA
Bertanah Air Satu, Tanah Air tanpa Penindasan
Berbangsa Satu, Bangsa yang Gandrung Keadilan
Berbahasa Satu, Bahasa Kebenaran

MARS PMII

Inilah kami wahai Indonesia
Satu barisan dan satu jiwa
Pembela bangsa penegak agama
Tangan terkempal dan maju kemuka

Habislah sudah masa yang suram
Selesai sudah derita yang lama
Bangsa yang jaya Islam yang benar
Bangun serentak dari bumiku subur

Dengan mu PMII pergerakanku
Ilmu yang bakti ku berikan
Adil dan makmur kuperjuangkan

Untukmu satu tanah airku
Untukmu satu keyakinanku

Inilah kami wahai Indonesia
Satu angkatan dan satu jiwa
Putera bangsa bebas merdeka
Tangan terkempal dan maju terkemuka

BEJUANGLAH PMII

Berjuanglah PMII berjuang
Marilah kita bina persatuan
Berjuanglah PMII berjuang
Marilah kita bina persatuan
Hancur leburkanlah angkara murka
Perkokohlah barisan kita, Siap....

Sinar api Islam kini menyala
Tekad bulat  jihad kita membara

Berjuang PMII berjuang
Menegakan kalimat tuhan 2x


HIMNE PMII
Bersemilah – bersemilah
Tunas PMII
Tumbuh subur – tumbuh subur
Kader PMII

Masa depan kita tempuh
Untuk meneruskan perjuangan
Bersemilah – bersemilah
Kau pahlawa bangsa


DARAH JUANG
Disini negeri kami
Tempat padi terhampar
Samuderanya kaya raya
Negeri kami subur Tuhan

Di negeri permai ini
Berjuta rakyat
bersimbah luka
Anak kurus tak sekolah
Pemuda desa tak kerja


Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darang juang kami
Untuk membebaskan rakyat

Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darang juang kami
Padamu kami berjanji
Padamu kami mengabdi

KEPALKAN
TANGANMU
Kepalkan tinjumu ke awan …….
Nyanyi budaya pembebasan …….
Rapatkan barisanmu kawan …….
Hancurkan segala penindasan …….
Yuk s’mua turun kejalan …….
Lantang suarakan segala tuntutan …….
Hancurkan feodalisme, militerisme dan kapitalisme
Jangan ragu ayo bersatu …….
Yakinlah rakyat pasti menang….. !!


PEMILU

Pemilihan Umum telah menipu kita …………
Sluruh Rakyat dipaksa gembira ………..
Hak demokrasi dikantongi …………
Hidup kita belum merdeka ………

Semua partai pasti tak dapat dipercaya ………
Ujung-unjungnya cuma duitnya ………….
Dibawah undang-undang warisan belanda ………
Jangan nyoblos ayo tinggal tidur saja ……………

AKU ANAK INDONESIA
Aku anak Indonesia
Aku punya cita-cita
Punya mobil punya sawah
Jadi menteri atau bupati (2x)

Aku anak Indonesia
Aku punya cita-cita
Apa daya uang tak punya
Sekolahpun aku tiada


Indonesia kaya raya
Mengapa aku menderita
Tapi aku tetap bahagia
Indonesia nyaris merdeka
Merdeka … tidak,
Merdeka … tidak

Aku anak Indonesia
Aku makan propaganda
Dengan lauk janji-janji
Coba tebak aku siapa
Aku anak Indonesia …..

INDONESIA BARU

Bergerak dan bersatu
Menuju Indonesia baru
Singsingkan lengan baju
Singkirkan semua musuh – musuh
Rakyat pasti menang
Melawan penindasan
Rakyat kita pasti akan menang
Revolusi.....Revolusi....
sampai mati 2x
REVOLUSI ATAU MATI

Dibawah desing peluru
Ku susuri garis perlawanan
Berjuta kali berdemonstrasi
Bagiku revolusi atau mati

Dibawah rezim tirani
Ku susuri garis revolusi
Berjuta kali lawan tirani
Bagiku revolusi atau mati

Bersatu kawan, kobarkan darang juang
Serentak bergerak bebaskanlah rakyatmu
Bangkitlah kawan, bangunlah anak bangsa
Serukanlah lagu tentang perlawanan

BURUH TANI
Buruh tani, mahasiswa kaum miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia

Hari-hari esok adalah milik kita
Terbebasnya massa rakyat pekerja
Terciptanya tatanan masyarakat
Sosialis sepenuhnya

Marilah kawan, mari kita kabarkan
Ditangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan, mari pekikkan
Sebuah lagu tentang pembebasan

TOTALITAS MAHASISWA
Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Dipersimpangan jalan

Kepada pewaris peradaban
Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
Di lembah sejarah manusia

Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun kejalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta

Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun kejalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta
Untuk negeri tercinta
LAWAN REZIM
Tiga puluh dua tahun
kita dibohongi
Tiga puluh dua tahun
kita dibodohi
Lawan, lawan, lawan, lawan, lawan …

Lawan, lawan, lawan dan menang
Lawan dan menang sekarang juga …

Lawan, lawan, lawan dan menang
Lawan dan menang sekarang juga …

ABRI
Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia
Tidak berguna, bubarkan saja
Diganti Kamra, kok sama saja
Diganti Menwa, kok sama saja
Lebih baik diganti pramuka

Lagu Perjuangan Mahasiswa




SUMPAH MAHASISWA
Bertanah Air Satu, Tanah Air tanpa Penindasan
Berbangsa Satu, Bangsa yang Gandrung Keadilan
Berbahasa Satu, Bahasa Kebenaran

MARS PMII

Inilah kami wahai Indonesia
Satu barisan dan satu jiwa
Pembela bangsa penegak agama
Tangan terkempal dan maju kemuka

Habislah sudah masa yang suram
Selesai sudah derita yang lama
Bangsa yang jaya Islam yang benar
Bangun serentak dari bumiku subur

Dengan mu PMII pergerakanku
Ilmu yang bakti ku berikan
Adil dan makmur kuperjuangkan

Untukmu satu tanah airku
Untukmu satu keyakinanku

Inilah kami wahai Indonesia
Satu angkatan dan satu jiwa
Putera bangsa bebas merdeka
Tangan terkempal dan maju terkemuka

BEJUANGLAH PMII

Berjuanglah PMII berjuang
Marilah kita bina persatuan
Berjuanglah PMII berjuang
Marilah kita bina persatuan
Hancur leburkanlah angkara murka
Perkokohlah barisan kita, Siap....

Sinar api Islam kini menyala
Tekad bulat  jihad kita membara

Berjuang PMII berjuang
Menegakan kalimat tuhan 2x


HIMNE PMII
Bersemilah – bersemilah
Tunas PMII
Tumbuh subur – tumbuh subur
Kader PMII

Masa depan kita tempuh
Untuk meneruskan perjuangan
Bersemilah – bersemilah
Kau pahlawa bangsa


DARAH JUANG
Disini negeri kami
Tempat padi terhampar
Samuderanya kaya raya
Negeri kami subur Tuhan

Di negeri permai ini
Berjuta rakyat
bersimbah luka
Anak kurus tak sekolah
Pemuda desa tak kerja


Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darang juang kami
Untuk membebaskan rakyat

Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darang juang kami
Padamu kami berjanji
Padamu kami mengabdi

KEPALKAN
TANGANMU
Kepalkan tinjumu ke awan …….
Nyanyi budaya pembebasan …….
Rapatkan barisanmu kawan …….
Hancurkan segala penindasan …….
Yuk s’mua turun kejalan …….
Lantang suarakan segala tuntutan …….
Hancurkan feodalisme, militerisme dan kapitalisme
Jangan ragu ayo bersatu …….
Yakinlah rakyat pasti menang….. !!


PEMILU

Pemilihan Umum telah menipu kita …………
Sluruh Rakyat dipaksa gembira ………..
Hak demokrasi dikantongi …………
Hidup kita belum merdeka ………

Semua partai pasti tak dapat dipercaya ………
Ujung-unjungnya cuma duitnya ………….
Dibawah undang-undang warisan belanda ………
Jangan nyoblos ayo tinggal tidur saja ……………

AKU ANAK INDONESIA
Aku anak Indonesia
Aku punya cita-cita
Punya mobil punya sawah
Jadi menteri atau bupati (2x)

Aku anak Indonesia
Aku punya cita-cita
Apa daya uang tak punya
Sekolahpun aku tiada


Indonesia kaya raya
Mengapa aku menderita
Tapi aku tetap bahagia
Indonesia nyaris merdeka
Merdeka … tidak,
Merdeka … tidak

Aku anak Indonesia
Aku makan propaganda
Dengan lauk janji-janji
Coba tebak aku siapa
Aku anak Indonesia …..

INDONESIA BARU

Bergerak dan bersatu
Menuju Indonesia baru
Singsingkan lengan baju
Singkirkan semua musuh – musuh
Rakyat pasti menang
Melawan penindasan
Rakyat kita pasti akan menang
Revolusi.....Revolusi....
sampai mati 2x
REVOLUSI ATAU MATI

Dibawah desing peluru
Ku susuri garis perlawanan
Berjuta kali berdemonstrasi
Bagiku revolusi atau mati

Dibawah rezim tirani
Ku susuri garis revolusi
Berjuta kali lawan tirani
Bagiku revolusi atau mati

Bersatu kawan, kobarkan darang juang
Serentak bergerak bebaskanlah rakyatmu
Bangkitlah kawan, bangunlah anak bangsa
Serukanlah lagu tentang perlawanan

BURUH TANI
Buruh tani, mahasiswa kaum miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia

Hari-hari esok adalah milik kita
Terbebasnya massa rakyat pekerja
Terciptanya tatanan masyarakat
Sosialis sepenuhnya

Marilah kawan, mari kita kabarkan
Ditangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan, mari pekikkan
Sebuah lagu tentang pembebasan

TOTALITAS MAHASISWA
Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Dipersimpangan jalan

Kepada pewaris peradaban
Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
Di lembah sejarah manusia

Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun kejalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta

Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun kejalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta
Untuk negeri tercinta
LAWAN REZIM
Tiga puluh dua tahun
kita dibohongi
Tiga puluh dua tahun
kita dibodohi
Lawan, lawan, lawan, lawan, lawan …

Lawan, lawan, lawan dan menang
Lawan dan menang sekarang juga …

Lawan, lawan, lawan dan menang
Lawan dan menang sekarang juga …

ABRI
Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia
Tidak berguna, bubarkan saja
Diganti Kamra, kok sama saja
Diganti Menwa, kok sama saja
Lebih baik diganti pramuka